Kamis, Oktober 23, 2008

Instalasi Windows XP dengan USB

10 Langkah Instalasi Windows XP dengan USB

Saat ini, keberadaan laptop mungil tengah menawan hati sebagian besar pengguna komputer jinjing. Bagaimana tidak? Walaupun terkadang spesifikasi sebuah subnotebook tidak semumpuni notebook-notebook berukuran lebih besar, ukurannya yang mini dan kemampuannya yang dapat mengakomodasi kebutuhan berkomputer sehari-hari menjadikan subnotebook sebagai salah satu gadget yang sangat diminati, disamping harganya yang lebih terjangkau, tentu saja.

Nah, salah satu usaha produsen subnotebook untuk "merampingkan" produknya adalah dengan meniadakan perangkat optical drive, seperti CD-ROM/RW atau DVD-ROM/RW. Komponen yang digunakan untuk mengakses keping CD atau DVD ini memang cukup menyita ruang dan sumber daya.

Sebagai konsekuensinya, pemilik subnotebook tak dapat mengakses CD atau DVD di subnotebook-nya, atau terpaksa membeli external optical drive yang tetap dijalankan via port USB yang tersedia.

Salah satu masalah yang timbul akibat ketidaktersediaan optical drive pada subnotebook adalah kesulitan saat hendak melakukan instalasi aplikasi ataupun sistem operasi. Tak jarang pengguna harus menyalin aplikasi atau sistem operasi yang hendak di-install ke dalam USB flash disk, atau mencolok external optical drive dan melakukan instalasi seperti biasa. Namun, tentu saja hal ini sangat merepotkan, mengingat tak banyak pengguna awam yang mengetahui prosedur instalasi aplikasi atau sistem operasi via flash disk, dan harga sebuah external optical drive yang tidak murah.

Contoh kasus, andaikan kita hendak mengganti sistem operasi Xandros Linux yang terpasang di subnotebook Asus Eee PC dengan Windows XP, maka kita harus menginstal via external optical drive. Mungkin tak terlalu memusingkan bagi Anda yang punya cukup dana untuk membeli sebuah external optical drive, namun bagaimana dengan Anda yang sejak awal ingin berhemat dengan membeli subnotebook?

Nah, lewat artikel ini penulis ingin berbagi tips membuat modul instalasi Windows XP menggunakan media USB flash disk, yang tentunya akan menghemat biaya dan menjadikan pembaca lebih pintar. Modul instalasi ini tak hanya dapat diimplementasikan dalam instalasi ke subnotebook saja, tapi juga dapat diaplikasikan pada komputer mana pun yang sudah memiliki fitur untuk booting via USB.

"Gampang! Tinggal salin file instalasi Windows XP ke flash disk!" Mungkin itu yang terlintas di benak Anda, tapi percayalah bahwa membuat modul instalasi Windows XP tidak semudah itu. Namun jangan khawatir, karena dengan mengikuti langkah-langkah berikut, proses pembuatan modul instalasi Windows XP pun tak terlalu sulit dilakukan.

Yang Harus Disiapkan:

1. Sebuah komputer yang dilengkapi optical drive (CD atau DVD) dan port USB yang dapat bekerja dengan baik.
2. Sebuah USB flash disk berkapasitas 1 atau 2 GB.
3. CD instalasi Windows XP.
4. Aplikasi pembuat modul instalasi (USB_PREP8 dan PEtoUSB) Untuk mendownloadnya silahkan Klik Disini
5. Do'a dan keberanian!

Langkah-langkah Pembuatan:

1. Tancapkan USB flash disk ke salah satu port USB. Ingat-ingat posisi drive-nya. Apakah F:, G:, H:, dan sebagainya.

2. Saat Anda berada di posisi normal (desktop), masukkan CD instalasi Windows XP ke optical drive. Jika komputer menjalankan proses instalasi secara otomatis, batalkan saja dan tutup semua aplikasi yang tengah berjalan.

3. Unduh dan ekstrak aplikasi yang penulis berikan. Saran penulis, ekstrak seluruh isinya ke sebuah folder, semisal C:\USB.

4. Selanjutnya, buka folder di mana Anda mengekstrak aplikasi modul pembuat instalasi, kali ini kita ambil contoh C:\USB.

5. Jalankan file bernama "usb_prep8.bat" maka di layar monitor akan tampak jendela Command Prompt berisi macam-macam perintah. Jika sudah muncul tulisan "Press any key to continue," tekan sembarang tombol untuk konfirmasi.

6. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash disk Anda. Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab konfirmasi sesuai kebutuhan Anda.

7. Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.

8. Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.

9. Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER. Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain.

10. Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.

Selesai! Kini flash disk Anda telah siap digunakan untuk instalasi Windows XP! Silahkan melakukan setting pada BIOS subnotebook Anda, dan pilih Removeable Disk (atau apa pun nama lainnya) sebagai media pertama yang dijalankan saat booting.

Mengingat teknik instalasi semacam ini juga tersedia di internet, Anda juga bisa mencarinya via mesin cari. Selamat mencoba...!

Tutorial Modifikasi BIOS

Tutorial Modifikasi BIOS

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

  1. Penulis tidak bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi pada PC anda baik software maupun hardware akibat melakukan modifikasi ini.
  2. Baca baik-baik dan pahami setiap petunjuk pada tulisan ini sebelum melakukan modifikasi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
  3. Sangat disarankan untuk mem-backup bios anda sebelum melakukan modifikasi ini. Ada sebuah card dengan nama BIOS Savior yang dapat melakukan proses backup ini. Penulis , yang tinggal di Bandung tidak dapat memperoleh card ini sehingga untuk membackup bios yang baik, penulis melakukan hotswapping (hot flashing). Caranya sebagai berikut :
    • Cari chip Flash rom yang sama persis atau kompatibel dengan chip anda, parameter yang perlu diperhatikan adalah jumlah pin (sebagian besar sama untuk semua chip bios), level tegangan, dan access time. Contoh: Penulis mempunyai chip flash rom Winbond W29C020C-90B yang memiliki kapasitas 256 KB, tegangan 5 Volt, dan access time 90 ns, access time pada Flash Rom umumnya tertulis setelah kode chipnya. Pada contoh ini, 90B berarti 90 ns access time. Lebih baik jika mendownload datasheet terlebih dahulu untuk mengetahui secara pasti. Penulis tidak dapat memperoleh flash rom ini di Bandung, sehingga penulis menggunakan chip bios yang kompatibel yang tersedia yaitu ATMEL AT29C020C-90C, sebenarnya chip ini kurang baik, sebab memiliki masalah kompatibilitas dengan banyak motherboard, tetapi pada kasus yang penulis alami, chip ini berkerja dengan baik. Lebih disarankan untuk menggunakan chip ATMEL AT49F002T-90.

    • Lakukan hotswapping untuk membackup bios anda. Lakukan clean boot menggunakan disket kemudian cabut chip bios anda ganti dengan chip backup dan flash bios yang telah ada pada disket ke chip backup tersebut.

    Selain dengan hotflashing, anda dapat membackup bios anda dengan menggunakan eeprom programer, penulis telah mencoba cara ini (dengan menggunakan programer AL-11 buatan Phillips) tetapi chip bios backup tersebut malah tidak berfungsi, sehingga harus melakukan hotflashing. Penulis menggunakan award flash versi 7.31 untuk melakukan hotflashing, versi bios yang diflash adalah award versi 4.51, bukan versi 6.

Program yang dibutuhkan

Untuk memodifikasi bios dibutuhkan beberapa software sbb:

  • modbin.exe, program untuk memodifikasi system bios pada bios award, untuk bios Award versi 4.51 PGNM ke bawah (ke yang lebih rendah versi biosnya) dapat menggunakan modbin versi 4.50.76. Untuk bios award versi 6.00 ke atas dapat menggunakan modbin6.exe (modbin versi 6), program ini dapat diperoleh di situs www.biosmods.com, www.flazh.de , dan situs-situs afiliasinya.
  • cbrom.exe, yang digunakan oleh penulis adalah versi 2.07, tempat memperolehnya sama dengan poin di atas. Program ini digunakan untuk menambah atau menghilangkan file tertentu pada file bios yang akan dimodifikasi
  • awardmod.exe, program ini dapat diperoleh di situs http://sourceforge.net/projects/awardmod , fungsinya mirip cbrom, tetapi berjalan di windows karena programnya dibuat dengan visual basic, kelemahannya adalah belum memiliki file help sehingga agak sulit digunakan pada permulaan.
  • biosmod.exe, sebuah utility untuk mengedit file bios (rom) VGA card yang berbasis chipset NVIDIA. Dapat di download di www.x-bios.3dgames.ru. File ini merupakan bagian dari utility buatan NVIDIA untuk melakukan modifikasi pada bios card-card yang menggunakan chipsetnya .
  • awardflash, program untuk mem-flash bios award
  • uniflash.exe , sebuah program flash untuk berbagai macam chip bios, dapat di download pada situs www.wimsbios.com. Program ini bukan merupakan keharusan, hanya berguna jika award flash tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Pengetahuan Dasar Tentang file BIOS

Setiap file bios motherboard pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen yang merupakan file-file yang terpisah. Khusus untuk bios buatan Award, pada umumnya memiliki komponen berupa:

  1. File inti bios (System Bios) biasanya bernama original.tmp , untuk mengenalinya cukup mudah, anda hanya perlu melihat ukuran filenya, jika sekitar 128 KB maka itulah file original.tmp pada bios anda, sekalipun diberi nama lain pada bios mobo anda, misalnya Aopen pada mobo AX63Pro merubah nama filenya menjadi award1.rom . File ini berisi inisialisasi awal sistem, termasuk memprogram register(offset) pada chipset komputer anda (North maupun southbridge). Perlu dipahami bahwa pada dasarnya bios sebuah motherboard dapat berjalan hanya dengan komponen bios ini tanpa komponen lain, sebab semua instruksi (routine) dan servis (layanan) bios ke Operating System (OS) sudah terlayani oleh file ini, sebagai contoh, layanan untuk mengakses periferal IDE ada pada file ini.
  2. File Kode CPU (CPU Microcode), biasanya merupakan pengenal bagi sebuah processor, terutama processor buatan Intel. Selain sebagai pengenal, file ini juga berisi patch bug errata pada prosesor-prosesor buatan Intel Corp. mengenai CPU buatan AMD penulis kurang tahu, tetapi kemungkinan besar isinya secara fungsional sama saja. File ini biasanya diberinama CPUCODE.BIN
  3. File Servis ACPI (ACPI Table), file ini berisi software yang melayani semua layanan acpi, misalnya bagaimana PC suspend atau sleep dan bagaimana prosedur yang harus ditempuh agar dapat wake up lagi dari kondisi sleep.
  4. File Bios Tambahan, penulis menyebutnya sebagai embedded rom (bios yang dicangkokkan), sebab file ini sebenarnya adalah bios dari sebuah periferal non-standard di mobo, misalnya file bios untuk mobo yang chip vga-nya onboard atau bios dari kontroler raid untuk harddrive seperti file bios kontroller HPT370 yang cangkokkan ke bios ABIT KT7A RAID. File ini sering juga disebut sebagai option rom.
  5. "File extensi bios dari vendor BIOS", award menyebut file ini sebagai XGROUP CODE, pada bios mobo penulis diberinama awardext.rom, pada beberapa bios mobo lain penulis juga menemukan file yang sama. Sampai sekarang penulis belum memahami instruksi apa yang ditempatkan pada file ini.
  6. File logo bios (*.EPA), file ini tidak berisi instruksi apapun, file ini hanya berisi file logo yang akan ditampilkan saat komputer diboot.
  7. Selain file di atas kemungkinan masih ada file lain yang dimasukkan oleh vendor mobo ke bios motherboardnya, tetapi kemungkinan besar pengaruhnya tidak signifikan.
Beberapa tutorial yang berhubungan dapat pembaca peroleh di www.bioscentral.com , www.biosmods.com, www.flazh.de. Jika ada yang mengerti bahasa Eropa Timur utamanya Ukraina, ada beberapa tulisan yang sangat menarik di www.icbook.com.ua, sayang sekali tutorial bahasa Inggrisnya telah dihilangkan setelah situs ini dirombak, tahun lalu ketika masih "on" di www.ic.doma.kiev.ua , tutorial bahasa Inggris dan datasheetnya banyak sekali, sampai chipset VIA KT133A ada, sayangnya penulis belum sempat mendownload datasheet-datasheet tsb ketika situsnya ditutup dan berpindah ke situs yang baru, di situs baru ini, versi bahasa Inggrisnya masih underconstruction dan bagian downloading datasheetnya belum bisa ditemukan oleh penulis.

Pengetahuan Dasar Bus PCI dan Chipset Motherboard

Pada dasarnya chipset adalah sebuah perangkat digital yang diperlakukan sebagai periferal PCI oleh sistem yang akan mengaksesnya. Maksudnya chipset Northbridge maupun Southbridge sebuah mobo pada dasarnya tidak berbeda dengan chip VGA card yang tertancap pada motherboard anda jika dilihat dari sudut pandang bus PCI, yang membedakannya adalah alamat I/O (input/output) yang dialokasikan untuk chip-chip ini. Satu-satunya hal yang perlu diperhatikan saat memprogram chipset-chipset ini adalah alamatnya, dan apa yang ingin kita program pada chip tersebut. Sebagai tambahan, sebuah chip yang tergolong sebagai chip yang menggunakan bus PCI sebagai bus dan protokol untuk interkoneksi dapat dibagi ke dalam 2 kelas, yaitu:

  1. Single Function Device, yaitu sebuah chip yang di dalamnya hanya melayani 1 fungsi, misalnya chip yang hanya melayani fungsi komunikasi data dengan periferal IDE, chip HPT370 merupakan golongan chip PCI tipe ini (penulis belum bisa memastikan sebab belum pernah membaca datasheetnya).
  2. Multi Function Device, yaitu sebuah chip yang didalamnya melayani banyak fungsi, misalnya chip Northbridge pada umumnya merupakan gabungan dari Host to PCI bridge (Hostbridge) yang didalamnya terdapat fungsi kontroler memory (RAM), CPU, dan beberapa fungsi lain, PCI to PCI bridge yang biasanya sebagai kontroler port AGP, dll.

Mengapa hal ini perlu kita ketahui ? sebab sebelum memprogram sebuah chipset kita perlu tahu "bagian" apa yang ingin kita program dan di mana "alamatnya". Pada protokol standar bus PCI, sebuah register kontrol (biasa juga disebut offset) hanya dapat diakses dengan metoda khusus yang disebut sebagai PCI configuration space access mechanism. PCI Configuration Space Access mechanism adalah protokol yang digunakan untuk mengakses setiap device pada bus PCI. PCI configuration space access mechanism terbagi menjadi dua yaitu PCI configuration space access mechanism 1, dan PCI configuration space access mechanism 2 . Pada artikel ini yang akan dijelaskan adalah PCI configuration space access mechanism 1, sebab sebagian besar chipset pada arsitektur x86 menggunakan mekanisme ini. Pada spesifikasi PCI 2.1 dijelaskan sebagai berikut:

Untuk mengakses PCI configuration space access dengan mechanism 1 maka, harus menggunakan port CF8 sebagai control port yang mengatur pengalamatan device PCI dan port CFC-CFF yang akan menjadi jalan keluar-masuknya data ke register-register device PCI yang dapat diprogram (programmable). Perlu diingat bahwa akses ke PCI configuration space merupakan access 32 bit, sehingga untuk mengubah sesuatu pada register chipset, keseluruhan 32 bit "di sekitarnya" harus ikut terakses.

Sebelum dilanjutkan, sebaiknya penulis jelaskan dulu mengenai offset yang disebut tadi. Apa itu offset dapat dipahami dengan melihat output wpcredit.exe dibawah ini:

offset adalah sebuah register dengan kapasitas 1 byte pada chipset yang isinya merepresentasikan fungsi tertentu, atau dengan kata lain offset ini adalah register-register yang mengontrol setting dari chipset, misalnya RAM harus di akses dengan metoda seperti apa, apakah fastwrite pada chipset harus diaktifkan, dll..Pada protokol bus PCI, alamat sebuah offset pada sebuah chip memiliki format sebagai berikut:

XX : YY : ZZ : CC (semuanya dalam hexadecimal)

  • XX adalah reserved bits, bit ke-8 adalah enable PCI configuration space cycle.
  • YY adalah Bus number
  • ZZ adalah gabungan Device Number dan function number , bit 1-3 adalah function number dan bit 4-8 adalah Device Number.
  • CC adalah Offset Number (alamat offset)
jadi Hostbridge memiliki alamat 00:00:00 jadi jika kita akan memprogram offset 50h pada hostbridge maka kita harus mengakses alamat PCI (PCI Configuration Space Address) dengan nilai 00:00:00:50. Sebagian besar fungsi untuk tweaking chipset ada di Host to PCI bridge, terutama tweaking kontroler DRAM, kontroler Northbridge ke CPU, beberapa kontroler port AGP misalnya sideband adressing, AGP fast write, dll. Sementara itu tweaking PCI to PCI bridge lebih banyak melibatkan optimasi port AGP. Pada bagian berikutnya akan penulis berikan contoh bagaimana melakukan tweaking pada sebuah offset di Host to PCI Bridge.

Modifikasi File BIOS

Tujuan modifikasi bios ini adalah untuk memodifikasi register (offset) tertentu pada chipset motherboard (Northbridge maupun southbridge). Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat ditempuh untuk melakukan hal ini, yaitu :

  1. Memodifikasi file original.tmp, file utama sebuah bios, yang diekstrak dari file bios tsb, untuk bios buatan award dapat menggunakan modbin.exe atau awardmod.exe untuk mengekstraknya. Modifikasi yang dilakukan pada satu atau lebih offset di dalam chipset dengan cara ini adalah mengubah nilai chipset register default yang ada pada file original.tmp tsb.
  2. Menambah sebuah file rom (bios) baru yang telah dimodifikasi ke dalam bios yang ingin dimodifikasi (bios target, dalam hal ini bios motherboard yang ingin dimodifikasi) dengan bantuan CBROM. File bios yang baru merupakan sebuah option rom, mirip bios kontroler RAID yang digabungkan ke bios utama pada bios motherboard dengan kontroler raid pada motherboardnya.
  3. Membuat sebuah file option rom dan menggabungkannya ke dalam bios target (bios yang akan dimodifikasi). Cara ini mirip cara kedua, bedanya, kita membuat sendiri file option rom -nya, bukan memodifikasi file yang telah ada.
  4. Sama dengan cara 3 tetapi menggunakan program bantu untuk membuat option rom-nya. Mula-mula kita membuat file *.com, kemudian file tersebut di konversi menjadi file *.rom dengan program com2rom.

deskripsi detail:

  1. Untuk memodifikasi original.tmp, pertama-tama, ekstraklah original.tmp dari bios target dengan menggunakan awardmod, modbin atau tool lainnya. Penulis sendiri menggunakan awardmod. Kemudian editlah nilai default register chipset dengan mencari byte-byte berikut ini :
    • 02 70 00 ; byte ini memiliki arti:
      • 02 semacam pemisah antar nilai-nilai default register
      • 70 register nomor 70
      • 00 device nomor 0 function 0 atau hostbridge pada main function device (Northbridge)
      byte selengkapnya tergantung pada bios anda, tetapi pada umumnya anda akan menemui byte-byte ini hanya sekali pada original.tmp. Alamat tempat anda menemukan byte-byte ini mungkin bervariasi, tetapi penulis menemukannya pada sekitar alamat 10E30 atau segmen 2 alamat 0E30h.

      Byte-byte di atas mempunyai format: 02 70 00 xx xx yy yy ;dengan:

      • 02h : semacam pemisah antara nilai default register
      • 70h : register nomor 70
      • 00h : device 0 function 0
      • xx xxh : bit-bit mask dari nilai default register
      • yy yyh : nilai default dari register chipset
      Bit-bit mask di AND-kan dengan nilai default register chipset untuk memperoleh nilai default register chipset yang akan diperoleh pada saat boot dan setelah masuk sistem operasi. Biasanya penulis memodifikasi kedua nilai ini secara bersamaan untuk memperoleh nilai tweaking yang diinginkan.
      Catatan:
      • Sebelum anda menggunakan bios hasil modifikasi (tentu saja setelah menggabungkan original.tmp dengan komponen lainnya menjadi sebuah bios yang normal, penulis menggunakan awardmod ), lakukan pengecekan, untuk mengetahui bios hasil modifikasi kita berhasil atau gagal dengan menggunakan modbin dan CBROM (buka file tersebut dan perhatikan apakah terdapat keganjilan atau tidak)
      • Penulis menggunakan Hexworkshop versi 2.01 untuk mengedit original.tmp
  2. Untuk memodifikasi dengan cara kedua, penulis melakukan langkah-langkah berikut:
    1. Carilah sebuah file option rom yang bekerja dengan baik, penulis menggunakan isa.bin (sebuah file rom isa) yang dibuat oleh SnakeEye pada forum di www.biosmods.com pada bagian Mods.Sebenarnya kita dapat menggunakan file rom yang lain, yang telah penulis coba adalah file rom VGA Card.
    2. Modifikasi rom bios tersebut, tambah instruksi-instruksi yang anda ingin tambahkan dalam bentuk hexadecimal. Penulis melakukan modifikasi ini pada rom bios isa.bin buatan SnakeEye sebagai berikut :
      Penulis memodifikasi file rom bios tersebut dengan menggunakan biosmod.exe. Biosmod digunakan untuk membuka file rom tersebut dan mengeditnya, pada saat membuka file tersebut, kemungkinan besar akan muncul pesan kesalahan, tetapi tidak perlu dipedulikan, tidak ada yang salah dengan file rom yang kita buka. Pesan kesalahan tersebut muncul karena biosmod mengeksekusi script tertentu saat membuka file rom tersebut, pada saat itu script tersebut tidak menemukan byte-byte tertentu yang terdapat pada file rom untuk card dengan chip Nvidia. Bukalah window HEXDUMP dari menu view, kemudian tambahkan instruksi yang diinginkan di sana. Berikut ini sebagian instruksi yang ditambahkan oleh penulis, dimulai pada alamat 100h.
      Baris Mnemonic Kode Hexadecimal Komentar
      1 pushad 66 60 Save seluruh nilai register
      2 mov eax,80000064 66 B8 64 00 00 80 Tempatkan alamt register chipset yang akan di akses pada register eax(offset 64 device 00:00:00 atau hostbridge)
      3 mov dx,0CF8 BA F8 0C Aktifkan operasi baca/tulis pada pci configuration space (port CF8)
      4 out dx,eax 66 EF Lanjutan dari atas
      5 mov dx,0CFC BA FC 0C Nilai-nilai offset yang kita inginkan diakses dengan cara ini (menggunakan port CFC-CFF)
      6 in eax,dx 66 ED tempatkan nilai register chipset yang diperoleh (dari alamat yang ditunjuk oleh instruksi di atas) pada register eax. Nilai yang akan anda temui pada register eax adalah nilai dari offset 64,65,66 dan 67
      7 or eax, 00020202 66 0D 02 02 02 00 Mask bit-bit pada nilai offset-offset tersebut, offset 64,65,dan 66 di or-kan dengan 02 (set bit 1 pada offset-offset tersebut), offset 67 di-or-kan dengan 00 artinya kita tidak melakukan apa-apa dengan register ini.
      8 out dx,eax 66 EF Tempatkan nilai-nilai tersebut pada offsetnya masing-masing
      9 .....

      .......



      10 popad 66 61 restore register-register cpu yangdi save pada baris 1
      11 ret C3 kembali ke rutin system bios (original.tmp)
      setelah menambahkan instruksi ini, save file rom tersebut (tentu saja dalam program biosmod.exe). Jika anda ingin menambah nilai-nilai tweaking lainnya, ulangi baris 2 sampai delapan (tentu saja dengan mengubah alamat dan offset register chipset sesuai dengan yang anda inginkan), tetapi perlu diingat bahwa pci configuration space access selalu menggunakan 32 bit sebagai nilai terkecil yang dapat diakses dan dimanipulasi, sehingga pada satu akses anda dapat memodifikasi 4 nilai offset yang berurutan.
    3. Tambahkan rom yang telah dimodifikasi pada file bios utama. Penulis menambahkan isa.bin yang telah dimodifikasi ke file bios VD30224.bin sehingga perintah yang digunakan adalah:
      Cbrom207.exe VD30224.bin /isa isa.bin
      untuk memasukkan rom yang telah dimodifikasi, dan bios tersebut bekerja dengan baik.
  3. Memodifikasi bios dengan cara ketiga dapat dilakukan sebagai berikut:
    1. Pertama, kita perlu mengetahui struktur dari sebuah file option rom. Sebuah file option rom memiliki:
      • Sebuah header , yang terdiri dari 6 sampai 8 byte dengan struktur sebagai berikut:
        • 55AAh, sebuah "magic number" sebagai indikator bahwa instruksi selanjutnya merupakan instruksi yang bootable (harus dieksekusi pada saat boot).
        • 1 byte checksum yang menjadi indikator ukuran dari option rom tersebut dalam kelipatan 512 byte.
        • Sebuah percabangan ke rutin utama option rom tersebut, dapat diimplementasikan dengan sebuah near jump atau near call.
        • Sebuah far return ke rutin system bios (original.tmp). Setelah eksekusi sebuah option rom, option rom tersebut harus mengembalikan kontrol pada PC kepada system bios.
      • Sebuah subrutin/prosedur utama yang melakukan perintah yang diinginkan, biasanya merupakan sejumlah inisialisasi, dalam hal ini kita akan mengisinya dengan instruksi-instruksi tweaking. Bagian ini juga berisi sebuah near return ke instruksi pada header setelah near call ke rutin utama ini.
    2. Contoh aplikasinya sebagai berikut: Penulis akan membuat sebuah option rom dengan ukuran 512 byte yang akan menginisialisasi beberapa offset pada chipset northbridge. Dengan demikian penulis akan melakukan langkah-langkah berikut:
      • Pertama, penulis membuat file hexadecimal dengan ukuran 512 byte (Penulis menggunakan Hexworkshop 2.01)
      • Kedua, mengedit file hex tersebut, membuat header yang sesuai dan subrutin utama yang diinginkan pada sebuah program yang dapat membuat file rom. Penulis menggunakan biosmod untuk membuka dan mengedit file hex pada langkah pertama.
      • Ketiga, save option rom tersebut dengan ekstensi rom atau bin (bukan sebuah keharusa, tetapi sebaiknya dilakukan)
      • Terakhir, gabungkan hasilnya ke file bios yang ingin dimodifikasi.
      Inilah hasilnya dalam bentuk file Hex:
      Alamat     Machine Code
      00000000 55AA 01E8 FA00 CB00 0000 0000 0000 0000 U...............
      00000010 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000020 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000030 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000040 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000050 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000060 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000070 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000080 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000090 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000000A0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000000B0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000000C0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000000D0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000000E0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000000F0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000100 6660 66B8 5000 0080 BAF8 0C66 EFBA FC0C f`f.P......f....
      00000110 66ED 660D 8000 0000 66EF 66B8 6400 0080 f.f.....f.f.d...
      00000120 BAF8 0C66 EFBA FC0C 66ED 660D 0202 0200 ...f....f.f.....
      00000130 66EF 66B8 6800 0080 BAF8 0C66 EFBA FC0C f.f.h......f....
      00000140 66ED 660D 4008 0020 66EF 66B8 6C00 0080 f.f.@.. f.f.l...
      00000150 BAF8 0C66 EFBA FC0C 66ED 660D 0800 0000 ...f....f.f.....
      00000160 66EF 6661 C300 0000 0000 0000 0000 0000 f.fa............
      00000170 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000180 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      00000190 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000001A0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000001B0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000001C0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000001D0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000001E0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
      000001F0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 004D ...............M
      Penjelasan:
      • Perhatikan bagian header, anda menemukan "magic number" 55AA, kemudian 01 yang merupakan checksum yang menandakan bahwa file rom ini ukurannya 512 byte, kemudian E8 FA 00, ini adalah instruksi near call , dengan jarak relatif FA ke rutin utama yang terletak pada alamat 100. Kemudian diikuti oleh CB yang jika diterjemahkan berarti sebuah instruksi far return ke subrutin atau rutin yang memanggil subrutin ini, pada kasus ini subrutin yang memanggil adalah system bios (original.tmp).
      • Sekarang prosedur/subrutin utama. Jika kita mendekode instruksi-instruksi tersebut, akan diperoleh kode berikut:
      pushad pushad 32 bit (dapat dikenali dengan adanya prefix 66h)
      mov eax,80000064 (dapat dilihat artinya pada modifikasi dengan cara kedua)
      mov dx,0cf8
      out dx,eax
      mov dx,ocfc
      in eax,dx
      or eax,00020202
      out dx,eax
      ...
      ...
      popad popad 32 bit (dapat dikenali dengan adanya prefix 66h)
      ret near return ke header rom setelah E8 FA 00
      Catatan: Penulis belum tahu secara pasti arti nilai 4D pada akhir file hex di atas, namun nilai tersebut bukan dibuat oleh penulis, melainkan dihasilkan oleh program biosmod. Kemungkinan besar nilai tersebut adalah checksum.
  4. Memodifikasi bios dengan cara keempat dapat dilakukan sebagai berikut:
    1. Pertama, kita perlu mengetahui struktur dari sebuah file option rom. Sebuah file option rom memiliki:
      • Sebuah header , yang terdiri dari 6 sampai 8 byte dengan struktur sebagai berikut:
        • 55AAh , sebuah "magic number" sebagai indikator bahwa instruksi selanjutnya merupakan instruksi yang bootable (harus dieksekusi pada saat boot).
        • 1 byte checksum yang menjadi indikator ukuran dari option rom tersebut dalam kelipatan 512 byte.
        • Sebuah percabangan ke rutin utama option rom tersebut, dapat diimplementasikan dengan sebuah near jump atau near call.
        • Sebuah far return ke rutin system bios (original.tmp). Setelah eksekusi sebuah option rom, option rom tersebut harus mengembalikan kontrol pada PC kepada system bios.
      • Sebuah subrutin/prosedur utama yang melakukan perintah yang diinginkan, biasanya merupakan sejumlah inisialisasi, dalam hal ini kita akan mengisinya dengan instruksi-instruksi tweaking. Bagian ini juga berisi sebuah near return ke instruksi pada header setelah near call ke rutin utama ini.
    2. contoh aplikasinya sebagai berikut: Penulis akan membuat sebuah option rom dengan ukuran 512 byte yang akan menginisialisasi beberapa offset pada chipset northbridge. Dengan demikian penulis akan melakukan langkah-langkah berikut:
      • Pertama, penulis membuat file *.com yang berfungsi mem-patch register chipset yang bersangkutan. File ini nantinya akan dikonversi menjadi file *.rom dengan bantuan program com2rom. Untuk membuatnya, digunakan listing assembly (dibuat dengan editor ASCII, mis: notepad) sbb:
        BITS 16 ;just to make sure nasm prefix 66 to 32 bit instructions


        org 100h

        section .text

        start:

        pushad
        mov eax,ioq_reg
        mov dx,in_port
        out dx,eax
        mov dx,out_port
        in eax,dx
        or eax,ioq_mask
        out dx,eax
        mov eax,dram_reg
        mov dx,in_port
        out dx,eax
        mov dx,out_port
        in eax,dx
        or eax,dram_mask
        out dx,eax
        mov eax,bank_reg
        mov dx,in_port
        out dx,eax
        mov dx,out_port
        in eax,dx
        or eax,bank_mask
        out dx,eax
        mov eax,tlb_reg
        mov dx,in_port
        out dx,eax
        mov dx,out_port
        in eax,dx
        or eax,tlb_mask
        out dx,eax
        popad
        retn


        section .data
        in_port equ 0cf8h
        out_port equ 0cfch
        dram_mask equ 00020202h
        dram_reg equ 80000064h
        ioq_mask equ 00000080h
        ioq_reg equ 80000050h
        bank_mask equ 20000840h
        bank_reg equ 80000068h
        tlb_mask equ 00000008h
        tlb_reg equ 8000006ch
        Kemudian, save dengan nama tweak.asm (atau nama lain sesuai keinginan anda). Setelah itu compile (pada direktori tempat nasmw.exe berada) dengan menggunakan command sbb :
          nasmw tweak.asm -fbin -o tweak.com
        setelah dicompile seperti di atas akan dihasilkan file tweak.com
        catatan:
        • nasmw.exe adalah free assembler untuk x86 compatible processor.
        • Penulis telah mencoba menggunakan assembler lain, yaitu Tasm, tetapi file yang dihasilkan tidak memenuhi syarat (setelah dilihat pada hexeditor, file binary yang dihasilkan berbeda dengan yang seharusnya, ada masalah kompatibilitas antara mode16 bit dan 32 bit processornya. Tasm tidak dapat mengcompile file *.asm mode 16 bit yang mempunyai instruksi dengan operand 32 bit didalamnya (register, memory, maupun konstanta).

        == BEGIN UPDATE ==

        Berikut ini adalah 'snap-in' listing dalam MASM untuk program di atas:

        ;;----------------------------------------------------------------------------------

        .386 ;;Processor type to use (actually) availabe GPR
        option segment:use16 ;;USE 66h,67 prefix for 32 bits operand
        .MODEL TINY ;;generic com file format


        .CODE

        org 100h ;;com begins at 100h, then comes the real routine
        start:

        pushad ;save all GPR
        mov eax,dram_reg ;fetch the address of the regs
        mov dx,in_port ;fetch the input port addr config space
        out dx,eax
        mov dx,out_port
        in eax,dx
        or eax,dram_mask
        ;mask the regs value
        out dx,eax
        popad ;restore all GPR
        retn
        ;return near to the header


        ;;The following part actually not only for equates but possibly also for
        ;;data declaration (still not tested), works fine for equates :)

        dram_mask equ 00020202h
        dram_reg equ 80000064h
        in_port equ 0cf8h
        out_port equ 0cfch

        end start

        ;;-----------------------------------------------------------------------------------

        To build *.com file of the routines above (assuming the file named tweak.asm), invoke the following :

        ML /AT tweak.asm /link /TINY

        Note: remember to copy the link.exe file to ml.exe directory to execute above. Also remember to place the file to be assembled in the same directory as ML.EXE and link.exe :). Anyway,... /AT means enable tiny model, and /TINY activate the model in the linker (link.exe). This command will produce tweak.com file.

        == END UPDATE ==

      • Kedua, mengubah file com ke file rom. Caranya adalah :
        • Place the taget *.com file in com2rom directory.
        • Type in the name of the file in the filename editbox of com2rom, note that you have to type it completely, ex: if you have a *.com file named test.com then you have to type " test.com " in this editbox, otherwise you'll come out with bad rom file (not working one).
        • Click the convert button to obtain the *.rom file.
        • Be sure to cross-check the resulting file with biosmod program from NVIDIA :) .
      • Terakhir, gabungkan hasilnya ke file bios yang ingin dimodifikasi dengan menggunakan cbrom. Inilah hasilnya dalam bentuk file Hex:
        Alamat   Isi dari file hex                      Kode ASCII
        00000000 55AA 01E8 FA00 CB4D 0000 0000 0000 0000 U..............M
        00000010 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000020 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000030 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000040 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000050 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000060 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000070 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000080 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000090 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000000A0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000000B0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000000C0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000000D0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000000E0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000000F0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000100 6660 66B8 5000 0080 BAF8 0C66 EFBA FC0C f`f.P......f....
        00000110 66ED 660D 8000 0000 66EF 66B8 6400 0080 f.f.....f.f.d...
        00000120 BAF8 0C66 EFBA FC0C 66ED 660D 0202 0200 ...f....f.f.....
        00000130 66EF 66B8 6800 0080 BAF8 0C66 EFBA FC0C f.f.h......f....
        00000140 66ED 660D 4008 0020 66EF 66B8 6C00 0080 f.f.@.. f.f.l...
        00000150 BAF8 0C66 EFBA FC0C 66ED 660D 0800 0000 ...f....f.f.....
        00000160 66EF 6661 C300 0000 0000 0000 0000 0000 f.fa............
        00000170 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000180 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        00000190 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000001A0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000001B0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000001C0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000001D0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000001E0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        000001F0 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 ................
        Penjelasan:
        • Perhatikan bagian header, anda menemukan "magic number" 55AAh, kemudian 01 yang merupakan checksum yang menandakan bahwa file rom ini ukurannya 512 byte, kemudian E8 FA 00, ini adalah instruksi near call , dengan jarak relatif FA ke rutin utama yang terletak pada alamat 100. Kemudian diikuti oleh CB yang jika diterjemahkan berarti sebuah instruksi far return ke subrutin atau rutin yang memanggil subrutin ini, pada kasus ini subrutin yang memanggil adalah system bios (original.tmp).
        • Sekarang prosedur/subrutin utama. Jika kita mendekode instruksi-instruksi tersebut, akan diperoleh kode berikut:
        • Dapat anda lihat bahwa program com2rom hanya memperlihatkan perbedaan dengan modifikasi pada cara 3 pada bagian checksumnya, pada biosmod dari Nvidia, checksumnya di tempatkan paling akhir sedangkan pada com2rom, tepat setelah instruksi near jump pada baris pertama. ;)

cara mengembalikan data yang hilang

cara mengembalikan data yang hilang

Masalah pada sistem format NTFS di Windows XP.

Pernahkah anda mengalami kejadian file dan directory hilang pada sebuah drive. Misalnya anda menempatkan seluruh data anda yang jumlah filenya sangat besar kedalam drive letter J.

Pada saat hari ketika anda membutuhkan, file dan directory pada sebuah drive lenyap entah kemana. Padahal anda masih mengingat baru kemarin sore atau baru beberapa saat lalu file dan directory itu masih ada.

Atau kejadian lain seperti file program seperti file exe, ketika di click disebutkan telah rusak.

2 masalah diatas adalah gejala yang bisa terjadi pada sistem Windows XP pada sebuah drive dengan format NTFS. Bisa juga disebabkan masalah terlalu banyak file dan directory yang disimpan. Atau computer mati mendadak karena terputusnya aliran listrik.



Cara memperbaiki masalah hilangnya file dan directory pada sebuah partisi

Bila anda merasa ada yang agak aneh pada data anda didalam harddisk, khususnya pada sebuah partisi. Lalu memiliki gejala sepreti diatas, cobalah langkah dibawah ini

* Langkah awal masuk ke bagian kiri Windows dan click bagian Run
* Lalu ketik chkdsk /f j:
* J: adalah nama drive yang anda duga mengalami kejangalan
Ketika program dijalankan untuk pemeriksaan dari sistem Windows XP. Maka Windows meminta harddisk anda di Dismount atau dilepas sementara waktu untuk pemeriksaan. Tekan Yes, dan biarkan sistem operasi memeriksa harddisk anda

Proses selanjutnya Windows XP secara otomatis memeriksa komponen pada drive anda, dan mengembalikan file dan directory yang hilang untuk dikembalikan seperti semula

Cara ini dapat mengembalikan file dan directory yang hilang secara mendadak dari dalam sebuah drive. Tetapi beberapa bagian seperti nama diretory bisa saja digantikan sendiri oleh sistem Windows XP dengan sistem nomor khusus. Dan anda perlu memberikan nama kembali pada file atau directory.
Cara diatas sudah diuji dan dapat mengembalikan dengan cepat file serta directory yang hilang dari dalam harddisk.

Setting DNS pada co.cc

Setting Web Guiding pada DNSPark


1. Log in ke account DNS Park.

2. Klick DNS Hosting.

3. Pilih Add Domain

Pada tahap ini masukkan nama domain anda
perhatikan dibawah gambar ini


4. Saatnya Pengeditan Domain anda

Pada Type ganti dengan CNAME
Alias name isikan www
Destination Name isikan ghs.google.com


5. Klik Web Guiding/Camping

Pada tahap ini web guiding (URL) pada Destination URL isikan http://www.namadomainkamu.com
Perhatikan Gambar dibawah ini


Mungkin rekan akan menanyakan fungsi Stealth
fungsi ini jika diaktifkan pengunjung akan diarahkan ke domain asli tanpa www.


Setting co.cc


Sekarang Buka web http://co.cc
Sebelumnya kita daftar pada http://co.cc
buatlah domain baru contoh keysell.co.cc
Setelah terbuat kita klik ke Manage Domain
klik domain anda dan pilih Set Up
kemudian klik Manage DNS kemudian isikan seperti yang ada dibawah ini



Setting Blog


Hal terakhir yang dilakukan adalah membuka blog anda
pada Pengaturan klik Publikasikan
setelah selesai pilih pada Domain Kostum dan kemudian klik pada beralihlah pada pengaturan lanjut
Kemudian isikan domain anda yang baru disini
lihat gambar dibawah


Selesai
tambahin redirect domain bisa memakan waktu lama,
mungkin bisa memakan waktu sampai 1x24 jam bahkan lebih.
semoga bermanfaat

Keamanan internet Wireless

Tips dan Trik Keamanan internet Wireless

Saat ini banyak orang yang mulai memasang jaringan komputer nirkabel di rumah mereka (wireless home network) yang mana bisa segera digunakan oleh mereka untuk terhubung ke internet. Contohnya si xxxxx, karyawan salah satu perusahaan TI telah berlangganan akses internet ADSL melalui Telkom Speedy.

Agung membeli modem ADSL yang dilengkapi pula dengan fasilitas wireless atau Wi-Fi. Dia membeli model itu karena dia memiliki dua buah komputer di rumahnya, sebuah laptop dan desktop PC. Semuanya telah dilengkapi dengan Wi-Fi card dan dia menginginkan semuanya terhubung ke internet melalui access point yang dia buat sendiri. Selain itu Agung juga memiliki sebuah PDA yang mana terkadang dia perlu akses ke internet dari PDA nya ketika dia di rumah. Tepatlah jika ia membangun access point di rumahnya sendiri.

Tetapi masalah selalu saja muncul. Sudah amankah jaringan nirkabel atau access point yang dia buat? Jangan-jangan di sebelah rumah ada hacker yang mengintip data Anda atau juga malah ikut menikmati akses internet dengan gratis. Untuk itu melalui tulisan kali ini akan disajikan beberapa tips yang berhubungan dengan jaringan nirkabel di rumah Anda.

Ganti Password Administrator default (bila perlu ganti pula usernamenya)
Jantung dari jaringan Wi-Fi di rumah Anda adalah access point atau router. Untuk melakukan set up dari peralatan access point ini, maka vendor dari access point device akan memberikan suatu interface yang berbasis web, dimana untuk masuk ke dalam interface ini maka Anda harus mengisikan username dan password. Sementara itu, pada beberapa kasus, peralatan access point tersebut di set oleh vendor dengan suatu username dan password tertentu yang mudah ditebak oleh pengguna. Untuk itu Anda harus mengganti password default dari access point Anda. Bahkan bila perlu Anda juga ubah username yang ada.

Aktifkan enkripsi
Semua peralatan Wi-Fi pasti mendukung beberapa bentuk dari keamanan data. Intinya enkripsi akan mengacak data yang dikirim pada jaringan nirkabel sehingga tidak mudah dibaca oleh pihak lain. Peralatan Wi-Fi saat ini sudah menyediakan pilihan teknologi security yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Pastikan semua peralatan dalam jaringan nirkabel Anda juga menggunakan setting security yang sama seperti yang digunakan pada access point.

Ganti SSID default
Access point atau router menggunakan suatu nama jaringan yang disebut dengan SSID. Vendor biasanya memberi nama produk access point mereka dengan suatu default SSID. Sebagai contoh, SSID yang dirilis oleh Linksys biasanya adalah “linksys”. Kenyataannya memang apabila seseorang mengetahui sebuah SSID maka ia belum tentu bisa membobol jaringan tersebut, tetapi paling tidak ini adalah suatu awal baginya. Di mata seorang hacker, apabila melihat suatu SSID yang masih default, maka itu indikasi bahwa access point tersebut tidak dikonfigurasi dengan baik dan ada kemungkinan untuk dibobol. Ganti SSID default Anda segera setelah Anda menset-up access point.

Aktifkan MAC Address filtering
Setiap peralatan Wi-Fi pastilah memiliki suatu identifikasi yang unik yang dinamakan “physical address” atau MAC address. Access point atau router akan mencatat setiap MAC address dari peranti yang terhubung kepadanya. Anda bisa set bahwa hanya peranti dengan MAC address tertentu saja yang boleh mengakses ke dalam jaringan nirkabel Anda. Misalnya PDA Anda memiliki MAC address tertentu, kemudian Anda masukkan MAC address PDA Anda ke dalam filter MAC address pada access point Anda. Jadi yang bisa terhubung ke jaringan sementara ini hanyalah dari PDA Anda. Tapi Anda juga tetap hati-hati, karena hacker bisa saja membuat MAC address tipuan untuk mengakali filtering ini.

Matikan broadcast dari SSID
Dalam jaringan Wi-Fi, maka access point atau router biasanya akan membroadcast SSID secara reguler. Fitur ini memang sengaja didesain bagi hotspot area yang mana klien Wi-Fi pada area tersebut bisa saja datang dan pergi dengan cepat. Dalam kondisi di rumah Anda yang mana SSID nya pasti sudah Anda ketahui sendiri, maka fitur ini tidak perlu diaktifkan karena bisa mengundang tetangga sebelah untuk mengetahui SSID Anda atau juga mencegah orang lain menumpang jaringan internet Anda dengan gratis. Anda bisa nonaktifkan fasilitas broadcast SSID ini demi keamanan jaringan Anda.

Berikan alamat IP statis kepada peranti Wi-Fi
Saat ini cenderung orang memanfaatkan DHCP untuk memberikan alamat IP secara otomatis kepada klien yang ingin terhubung ke jaringan nirkabel. Ini memang cara yang cepat dan mudah bagi jaringan Anda, tetapi ingat bahwa ini juga cara mudah bagi hacker untuk mendapatkan alamat IP yang valid pada jaringan nirkabel Anda. Anda bisa mematikan fitur DHCP pada acces point dan set suatu rentang alamat IP yang sudah fix dan set pula peranti Wi-Fi Anda yang ingin terkoneksi ke access point dengan rentang alamat-alamat IP yang fix tadi.

Pikirkan lokasi access point atau router yang aman
Sinyal Wi-Fi secara normal bisa menjangkau sampai keluar rumah Anda. Sinyal yang bocor sampai keluar rumah sangat berisiko tinggi untuk timbulnya eksplotasi terhadap jaringan nirkabel Anda. Anda harus meletakkan peralatan access point Anda pada daerah sekitar ruang tengah dari rumah Anda. Jangan sekali-kali meletakkan access point atau router di dekat jendela, karena akan semakin meningkatkan jangkauan sinyal Wi-Fi Anda ke luar rumah.
Matikan saja jaringan nirkabel jika sedang tidak digunakan
Aturan keamanan yang paling ampuh adalah dengan mematikan peralatan jaringan atau access point ketika sedang tidak digunakan. Misalnya saja, jangan sekali-kali meninggalkan rumah dengan Wi-Fi yang menyala, walaupun itu untuk keperluan download data. Access point yang menyala tanpa ada yang memantau sangat berisiko tinggi terhadap eksploitasi.

Cara mempercepat shutdown windows Xp

Cara mempercepat shutdown windows Xp

Proses Turn Off Komputer anda lama ? Simak tips berikut untuk mengatasi masalah tersebut tanpa menggunakan software Utility.

1. Klik tombol "Start | Run"
2. Ketik : Regedit
3. Cari key : HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop
4. Dobel Klik pada nilai : HungAppTimeOut
5. Rubah nilainya menjadi 4000, nilai sebelumnya kemungkinan 5000 atau 20000.
6. Langkah selanjutnya cari key : HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Control\
7. Dobel Klik pada : WaitToKillServiceTimeOut
8. dan rubah nilainya menjadi : 4000


Sekarang tutup jendela regedit dan Matikan komputer Anda untuk melihat perubahan yang dihasilkan.

Selamat Mencoba.